
SAKITKU PENGGUGUR DOSAKU
- Beranda
- Konten
- Artikel
- Asep Awaludin Ramdani
- Selasa, 27/10/2015
- Umum
- 15729 hits
Sebagai manusia pada umumnya, kita rentan melakukan kekeliruan,
kesalahan, dan pelanggaran. Semua itu diakibatkan ketidakmampuan kita dalam
memilih yang terbaik untuk diri kita.
Hal tersebut bisa jadi karena ketidaktahuan, keangkuhan, dan ketergesa-gesaan
kita. Itulah kelemahan yang kita miliki. Hidup di alam dunia ini, kita mesti
menanggung setiap perbuatan yang kita lakukan.
Perbuatan baik akan dibalas kebaikan, dan perbuatan jelek juga akan dibalas
dengan yang buruk. Balasan itu akan kita terima, baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Namun, atas rahman dan rahim-Nya Allah SWT, semua dosa dapat
diampuni.
Karena itu, harapan terbesar setelah kita melakukan kesalahan adalah ampunan,
dibersihkannya diri dari noda-noda yang ada. Allah SWT Maha Pengampun. Dia
telah menyediakan cara untuk mengampuni dosa-dosa kita, salah satunya dengan
ujian yang Dia berikan kepada kita.
Ujian itu salah satunya dalam bentuk sakit. Itulah sebabnya mengapa dalam
beberapa hadis, Rasulullah SAW banyak menghibur mereka yang sakit dengan ampunan dosa. Dalam
hadis disebutkan: “Seorang beriman yang sakit, ia tidak mendapatkan pahala dari
sakitnya, namun diampuni dosa-dosanya.” (HR Thabrani).
“Ketika
seorang hamba diberi sakit pada badannya, maka Allah berkata kepada malaikat
'tulislah kebaikan-kebaikan yang biasa dilakukannya ketika sehat, kalau ia
sembuh mandikanlah ia dan bersihkan. Kalau ia meninggal maka Allah
mengampuninya'.” (HR Ahmad).
Orang yang sakit juga selayaknya berbahagia mendengar berita ini karena
kesusahan, kesedihan, dan rasa sakit yang ia rasakan akan menghapus
dosa-dosanya.
Nabi SAW bersabda, “Setiap Muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya,
pasti akan dihapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan
daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Nabi SAW juga bersabda, “Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih
berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.”
(HR Muslim).
Bagaimana tidak berbahagia, hanya karena sakit tertusuk duri saja dosa-dosa
kita terhapus. Sakitnya tertusuk duri tidak sebanding dengan sakit karena
penyakit yang kita rasakan sekarang. Karena itu, berbahagialah jika kita
ditimpa sakit. Karena bisa jadi, dengan penyakit ini kita akan bersih dari dosa, bahkan tidak
mempunyai dosa sama sekali. Di akhirat nanti kita tidak punya timbangan dosa,
kita menjadi suci seperti anak yang baru lahir.
Nabi SAW bersabda, “Cobaan akan selalu menimpa seorang beriman laki-laki maupun
perempuan, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia
bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” (HR Ahmad). Hadis ini sangat cocok direnungkan oleh orang yang mempunyai penyakit kronis
yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya dan vonis dokter mengatakan umurnya
tinggal hitungan minggu, hari, bahkan jam. Ia khawatir penyakit ini menjadi sebab kematiannya. Hendaknya, ia bergembira
karena bisa jadi ia menghadap Allah SWT suci tanpa dosa. Artinya surga telah
menunggunya.
Sumber : Link
: tanpa label
KOMENTAR
Artikel Lainnya:
- Sabtu, 30/03/2019 Bersolek Yang Diperbolehkan Bagi Muslimah
- Selasa, 19/03/2019 Wudhu Mengaktifkan Titik-Titik Energi
- Rabu, 27/03/2019 Banyak Berdoa
- 12-06-2025 Gebyar SATAP 2025
- 08-10-2024 Penerimaan Santri Baru Tahun 2025-2026
- 23-02-2024 PENERIMAAN SISWA BARU MTs/MAN/SMA Plus DARUSSALAM GELOMBANG 2 TAHUN PELAJARAN 2024-2025
- 06-01-2024 Penerimaan Santri Baru Tahun 2024-2025
- 04-03-2023 PERSYARATAN DAFTAR ULANG MTs PROGRAM MUMTAZ DAN PEMINATAN PSB 2023-2024
Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi yang disampaikan dalam website ini ?
Jangan Dekati Zina!
Hai Umat Muhammad, Demi Allah, Tak Ada Satupun Yang Lebih Pencemburu Dari Allah Ketika Ada Seorang Hamba-Nya Yang Laki-laki Atau Perempuan Berbuat Zina. Hai Ummat Muhammad, Demi Allah, Sekiranya Kalian Mengetahui Seperti Apa Yang Aku Ketahui, Tentu Kalian Akan Sedikit Tertawa Dan Banyak Menangis.�? Kemudian Beliau Mengangkat Kedua Tangannya Seraya Berkata , “Ya Allah, Bukankah Aku Sudah Sampaikan?�?